Posted by : Unknown
Kamis, 27 Maret 2014
§ 2nd
. What’s Love?!
Sekarang!
Aku sudah kelas 2 SMA !,kataku girang dalam hati dan Liam pun datang dan
menghampiriku,”Mi! Kita satu kelas lagi!” katanya senang lalu memelukku,”Iya ?!
Wah senangnya”Kataku, dan kelas 2 ini murid harus duduk berdua jadi karena kami
tak punya teman lain kami 2 sahabat ini duduk berdua,dan lagi mereka mengira kami
pacaran. Waktu kelas 2 kami sudah mulai, kami mengenalkan diri kembali, dan
karena harus duduk berdua jadi aku duduk dengan sahabatku, Liam. Ada temanku
yang masuk kelas yang sama denganku juga namanya Megumi, ya dia pun bertanya
hal yang sama, Ia bertanya “Mirai kau pacaran ya sama Liam?” ,”Ahahaha… banyak
orang nanya gitu sama kita tapi kita Cuma temen deket kok” jelasku, dan kami
menjalankan kegiatan kami seperti biasa,pergi ke kantin,pulang bersama,dan
kegiatan lainnya, Sampai suatu saat… “Mi, Aku ingin bicara denganmu” kata Liam
pelan,”Oh ya? Ada apa?”tanyaku,”Temui aku pulang sekolah di taman depan” Kata
Liam yang langsung berlari ke kelas,kira-kira ada apa ya? Kok dia gitu?
Pikirku.Dan pada saat pulang sekolah aku menemuinya di tempat yang ia sudah janjikan
dan ia berkata padaku “Mi,Aku mau ngomong sesuatu yang mungkin kamu ga
suka…”Kata Liam, hah? Ga suka? Emang dia mau ngomong apa? Pikirku dalam
hati,”Oh ya apa itu?”Tanyaku ramah,”Aku Menyukaimu,Maukah kau menjadi
pacarku?”Kata Liam,dan kata-kata itu membuat mulutku yang tadinya ingin
berbicara jadi terdiam dan aku melihat Liam dengan tatapan
serius,”Maksudmu?”tanyaku,”Ya,aku bilang aku menyukaimu dan… maukah kau menjadi
pacarku?”katanya malu,ya karena akupun merasa memiliki perasaan lebih dari sahabat
dengannya akupun menjawabnya saat itu juga,”Sebenarnya,aku juga sudah
menyukaimu sejak kita bersama hehe…” kataku,”Jadi Kau mau?”Tanya Liam,akupun
mengangguk yang mengartikan aku mau dan ia langsung memelukku tanpa menyadari
bahwa disana banyak orang dan orang-orang itu bertepuk tangan dan membuat kami
senang,ya mungkin itu sedikit memalukan tetapi itu yang terjadi,lagipula aku
sayang sama Liam kok jadi ga apa-apa lah hehehe.
Dan Sejak
saat itu kami pergi ke sekolah bersama, Ia selalu menjemputku tiap pagi dan
jalan sambil menggenggam tanganku erat, tangannya yang lembut dan hangat
menyentuh tanganku dan membuat aku senang dan tenang berada di
sampingnya,senyumnya yang ramah itu membuatku semakin jatuh di hatinya yang
lembut dan kata-katanya yang membuatku merasa tenang yang menghiburku dan
terkadang membuatku sedih.
“Hi,Li!”Sahutku ke Liam,”Hi,Mi! Mau ke kantin?” tanyanya
ramah dan lebih ramah dari sebelum kami berpacaran,”Ya Ayo pergi,dudut” ejekku
padanya,”ah kau memanggilku itu lagi dasar kau ,mud “, dan
tibalah kami di kantin kami membeli makanan dan duduk di meja kantin,”Wah kau
makan donat, pantas saja kau mirip donat” ejek Liam,”Ah diam kamu” Kataku bete,
dan selesai istirahat ia memegang tanganku dan menarikku untuk berlari ke kelas
bersama.
“Selamat
Siang Anak-anak” kata guruku,”Pagi Bu!” jawab semua murid, dan kami melanjutkan
pelajaran kami seperti biasa,akupun berbicara dengan Liam hingga pelajaran
selesai,dan kami pun pulang,”Ah,Aku gak mau di bonceng sama kamu di sepeda”
Kataku sambil bete,”Yah… kok gitu maaf deh tadi aku ejek donat..”katanya
sedih,”hehehe baiklah ku maafkan”kataku sambil menaiki sepedanya di bagian
belakang dan ia mulai mengayuh sepedanya dan kamipun sampai di depan rumahku
dan aku melambaikan tanganku ke padanya dan ia membalasnya dengan senyuman yang
tak kala membuatku semakin jatuh di hatinya.
Hari ini
pun kami melaksanakan apa yang kami lakukan seperti biasa ,tapi tidak
ketika…”Ehm… Liam? Bisa ngomong bentar engga?” Tanya seorang perempuan yang tak
ku kenal,Liam berkata padaku untuk menunggu disini, dan Liam pun mengikuti
perempuan itu,”Ada apa, Rina?” Tanya Liam,”Aku…Aku… Menyukaimu!” kata perempuan
itu yang sangat mengejutkanku dan aku yang mendengar perbincangan mereka
langsung terjatuh ke lantai dan mereka berdua berbalik,”Mi!?Kamu ga apa-apa?”
Tanya Liam yang berlari ke arahku untuk membantuku bangun, ia langsung
membangunkanku dari tanah dan aku berdiri aku bergetar karena mendengar apa
yang perempuan tadi katakan dan aku melihat Liam yang masih memegang tanganku
erat dan aku yang merasa di hianati langsung melepas tangannya dariku dan Liam
shock melihat tingkah laku ku dan aku tak mau mengingat semuanya lalu aku
langsung berlari dengan air mata yang menetes di pipiku, ”Maaf,Rina aku sudah
punya Mirai”Kata Liam yang lalu berlari mengejar Mirai, sementara perempuan itu
menangis,dan Liam menemui Mirai yang menangis di taman dekat air mancur,”Mi,Maafkan
aku...”Kata Liam lemas,”Tak apa kok kalau emang kamu mau sama dia aku ga
apa-apa”kataku sambil mengelap air mataku dan tersenyum dengan mata berlinang
air mata,”Tidak! Aku hanya ingin kau! Dia hanya menyatakan perasaannya dan aku
sudah bilang kalau aku punya dirimu!” Kata Liam keras,kata-katanya membuatku
terkejut dan terdiam untuk beberapa menit dan aku menjawabnya ,
”Sungguh?”kataku tak percaya,”Ya! Tentu saja aku sayang kamu,mud”katanya
tersenyum,aku yang tak dapat menahan rasaku langsung melompat dan memeluknya
dengan senang,”Terima Kasih sudah menganggapku” kataku sambil menangis
bahagia,dan ia membalas pelukanku dengan tangannya yang hangat dan lembut itu
menyentuh tubuhku dan membuatku tenang,akupun tersenyum dan Liam mengelap air
mataku.
Hari ini
adalah hari ulang tahun Liam, Tanggal ulang tahun Liam 5 May jadi aku akan
datang ke rumahnya dan mengejutkannya, gumamku dalam hati,dan Liam sudah
menungguku di depan pagar rumah dan akupun segera duduk di bagian belakang
sepeda dan kami berangkat,seperti biasa kami bertemu guru ‘Killer’ itu lagi dan
kami malah asik bicara tapi aku berbeda dengan Liam yang tak mau menulis aku
menulis semua dan ya kejadian waktu itu terulang lagi, “mud,kamu udah tulis
yang ditulis guru ‘killer’ itu?” tanyanya penuh harapan,”Iya,kenapa emangnya?
Kalau mau minjem aku ga mau kasih kamu! Salah kamu sendiri kenapa ga mau nulis
biarpun kita ngobrol kan km bisa denger aku ngomong sambil nulis” kataku kesal,
“Iya maafin aku tapi please nanti aku ga ulangin kok nanti kalo ada pak guru
aku tulis semuanya”katanya sambil memohon-mohon, ”Baiklah kalau bohong
siap-siap aja aku gigit kamu ya”,dan aku
merogoh tasku lalu mengambil buku dan memberinya kepada Liam, gimana ya
nanti surprise nya,abisnya aku sudah memesan kue kadopun ada di tasku tapi
apakah mama Liam mau memberikanku waktu untuk dirumahnya memberi surprise?
Gumamku sedikit bingung,dan aku melihat Liam yang terburu-buru menulis dan
akupun tersenyum melihatnya begitu,Ia sangat lucu, aku melihatnya sambil
tersenyum dan ia pun menyadarinya dan senyum balik kepadaku,”Aku pergi duluan
ya kamu dicariin megumi tadi jadi kamu kesana dulu aja ntar baru kamu ke rumah oke?” kataku
sambil berlari dan melambaikan tangan, aku mampir ke tempat kue dan mengambil
kuenya lalu aku ke rumah Liam dan minta izin sama mamanya buat ngasih dia
surprise,”Wahh,boleh banget Mirai,dia jarang punya temen yang ngasih
surprise,sini tante bantu”kata mama Liam dengan senang,dan akupun membereskan
semua, di kamarnya aku meletakkan meja besar dan meletakkan kue dan kado dari
aku dan mamanya Li, dan diapun pulang,”Liam,kamu naik dulu nanti mama bawain
makanan”Kata mama Liam,dan akupun sudah bersembunyi di kamarnya, akupun
mendengar suara langkah kaki dan bersiap mengagetkannya,dan 1 2 3 “Surprise!!!”
kataku sambil senyum dan berteriak, mamanya Liam pun naik dan pembantu Liampun
naik sambil bertepuk tangan,”Selamat Ulang Tahun Liam!!!” Ucap kami
bersama-sama,dan Liam pun tersenyum lebar dan berkata,”Terima kasih
mama,mbak,Mirai!”,dan kamipun memberi kalo kepadanya dan menyalakan lilin dan
Liam pun meniup lilin tetapi aku memberhentikannya,”Stop! Make a wish dulu ~”
,”Oh iya hehehe” Liam diam sejenak dan menutup matanya, lalu meniup lilin dan
kami pun tersenyum.
“Selamat Pagi,dudut!” sahutku kepada Liam,”Pagi,mud” kata
Liam tersenyum,dan hari ini Liam dapat banyak hadiah karena kemarin ia ulang
tahun dan hadiah itu sampai tak muat di tasnya! Bisa dibayangkan sebanyak apa
kah hadiah itu,”Ah hadiahnya kebanyakan tapi aku hanya mau simpan hadiahmu
hehehee”Kata Liam sambil tersenyum kepadaku,dan akupun tersenyum dan tertawa,
pelajaran kami berjalan seperti biasa.
Sekarang!
Aku sudah kelas 2 SMA !,kataku girang dalam hati dan Liam pun datang dan
menghampiriku,”Mi! Kita satu kelas lagi!” katanya senang lalu memelukku,”Iya ?!
Wah senangnya”Kataku, dan kelas 2 ini murid harus duduk berdua jadi karena kami
tak punya teman lain kami 2 sahabat ini duduk berdua,dan lagi mereka mengira kami
pacaran. Waktu kelas 2 kami sudah mulai, kami mengenalkan diri kembali, dan
karena harus duduk berdua jadi aku duduk dengan sahabatku, Liam. Ada temanku
yang masuk kelas yang sama denganku juga namanya Megumi, ya dia pun bertanya
hal yang sama, Ia bertanya “Mirai kau pacaran ya sama Liam?” ,”Ahahaha… banyak
orang nanya gitu sama kita tapi kita Cuma temen deket kok” jelasku, dan kami
menjalankan kegiatan kami seperti biasa,pergi ke kantin,pulang bersama,dan
kegiatan lainnya, Sampai suatu saat… “Mi, Aku ingin bicara denganmu” kata Liam
pelan,”Oh ya? Ada apa?”tanyaku,”Temui aku pulang sekolah di taman depan” Kata
Liam yang langsung berlari ke kelas,kira-kira ada apa ya? Kok dia gitu?
Pikirku.Dan pada saat pulang sekolah aku menemuinya di tempat yang ia sudah janjikan
dan ia berkata padaku “Mi,Aku mau ngomong sesuatu yang mungkin kamu ga
suka…”Kata Liam, hah? Ga suka? Emang dia mau ngomong apa? Pikirku dalam
hati,”Oh ya apa itu?”Tanyaku ramah,”Aku Menyukaimu,Maukah kau menjadi
pacarku?”Kata Liam,dan kata-kata itu membuat mulutku yang tadinya ingin
berbicara jadi terdiam dan aku melihat Liam dengan tatapan
serius,”Maksudmu?”tanyaku,”Ya,aku bilang aku menyukaimu dan… maukah kau menjadi
pacarku?”katanya malu,ya karena akupun merasa memiliki perasaan lebih dari sahabat
dengannya akupun menjawabnya saat itu juga,”Sebenarnya,aku juga sudah
menyukaimu sejak kita bersama hehe…” kataku,”Jadi Kau mau?”Tanya Liam,akupun
mengangguk yang mengartikan aku mau dan ia langsung memelukku tanpa menyadari
bahwa disana banyak orang dan orang-orang itu bertepuk tangan dan membuat kami
senang,ya mungkin itu sedikit memalukan tetapi itu yang terjadi,lagipula aku
sayang sama Liam kok jadi ga apa-apa lah hehehe.
Dan Sejak
saat itu kami pergi ke sekolah bersama, Ia selalu menjemputku tiap pagi dan
jalan sambil menggenggam tanganku erat, tangannya yang lembut dan hangat
menyentuh tanganku dan membuat aku senang dan tenang berada di
sampingnya,senyumnya yang ramah itu membuatku semakin jatuh di hatinya yang
lembut dan kata-katanya yang membuatku merasa tenang yang menghiburku dan
terkadang membuatku sedih.
“Hi,Li!”Sahutku ke Liam,”Hi,Mi! Mau ke kantin?” tanyanya
ramah dan lebih ramah dari sebelum kami berpacaran,”Ya Ayo pergi,dudut” ejekku
padanya,”ah kau memanggilku itu lagi dasar kau ,mud “, dan
tibalah kami di kantin kami membeli makanan dan duduk di meja kantin,”Wah kau
makan donat, pantas saja kau mirip donat” ejek Liam,”Ah diam kamu” Kataku bete,
dan selesai istirahat ia memegang tanganku dan menarikku untuk berlari ke kelas
bersama.
“Selamat
Siang Anak-anak” kata guruku,”Pagi Bu!” jawab semua murid, dan kami melanjutkan
pelajaran kami seperti biasa,akupun berbicara dengan Liam hingga pelajaran
selesai,dan kami pun pulang,”Ah,Aku gak mau di bonceng sama kamu di sepeda”
Kataku sambil bete,”Yah… kok gitu maaf deh tadi aku ejek donat..”katanya
sedih,”hehehe baiklah ku maafkan”kataku sambil menaiki sepedanya di bagian
belakang dan ia mulai mengayuh sepedanya dan kamipun sampai di depan rumahku
dan aku melambaikan tanganku ke padanya dan ia membalasnya dengan senyuman yang
tak kala membuatku semakin jatuh di hatinya.
Hari ini
pun kami melaksanakan apa yang kami lakukan seperti biasa ,tapi tidak
ketika…”Ehm… Liam? Bisa ngomong bentar engga?” Tanya seorang perempuan yang tak
ku kenal,Liam berkata padaku untuk menunggu disini, dan Liam pun mengikuti
perempuan itu,”Ada apa, Rina?” Tanya Liam,”Aku…Aku… Menyukaimu!” kata perempuan
itu yang sangat mengejutkanku dan aku yang mendengar perbincangan mereka
langsung terjatuh ke lantai dan mereka berdua berbalik,”Mi!?Kamu ga apa-apa?”
Tanya Liam yang berlari ke arahku untuk membantuku bangun, ia langsung
membangunkanku dari tanah dan aku berdiri aku bergetar karena mendengar apa
yang perempuan tadi katakan dan aku melihat Liam yang masih memegang tanganku
erat dan aku yang merasa di hianati langsung melepas tangannya dariku dan Liam
shock melihat tingkah laku ku dan aku tak mau mengingat semuanya lalu aku
langsung berlari dengan air mata yang menetes di pipiku, ”Maaf,Rina aku sudah
punya Mirai”Kata Liam yang lalu berlari mengejar Mirai, sementara perempuan itu
menangis,dan Liam menemui Mirai yang menangis di taman dekat air mancur,”Mi,Maafkan
aku...”Kata Liam lemas,”Tak apa kok kalau emang kamu mau sama dia aku ga
apa-apa”kataku sambil mengelap air mataku dan tersenyum dengan mata berlinang
air mata,”Tidak! Aku hanya ingin kau! Dia hanya menyatakan perasaannya dan aku
sudah bilang kalau aku punya dirimu!” Kata Liam keras,kata-katanya membuatku
terkejut dan terdiam untuk beberapa menit dan aku menjawabnya ,
”Sungguh?”kataku tak percaya,”Ya! Tentu saja aku sayang kamu,mud”katanya
tersenyum,aku yang tak dapat menahan rasaku langsung melompat dan memeluknya
dengan senang,”Terima Kasih sudah menganggapku” kataku sambil menangis
bahagia,dan ia membalas pelukanku dengan tangannya yang hangat dan lembut itu
menyentuh tubuhku dan membuatku tenang,akupun tersenyum dan Liam mengelap air
mataku.
Hari ini
adalah hari ulang tahun Liam, Tanggal ulang tahun Liam 5 May jadi aku akan
datang ke rumahnya dan mengejutkannya, gumamku dalam hati,dan Liam sudah
menungguku di depan pagar rumah dan akupun segera duduk di bagian belakang
sepeda dan kami berangkat,seperti biasa kami bertemu guru ‘Killer’ itu lagi dan
kami malah asik bicara tapi aku berbeda dengan Liam yang tak mau menulis aku
menulis semua dan ya kejadian waktu itu terulang lagi, “mud,kamu udah tulis
yang ditulis guru ‘killer’ itu?” tanyanya penuh harapan,”Iya,kenapa emangnya?
Kalau mau minjem aku ga mau kasih kamu! Salah kamu sendiri kenapa ga mau nulis
biarpun kita ngobrol kan km bisa denger aku ngomong sambil nulis” kataku kesal,
“Iya maafin aku tapi please nanti aku ga ulangin kok nanti kalo ada pak guru
aku tulis semuanya”katanya sambil memohon-mohon, ”Baiklah kalau bohong
siap-siap aja aku gigit kamu ya”,dan aku
merogoh tasku lalu mengambil buku dan memberinya kepada Liam, gimana ya
nanti surprise nya,abisnya aku sudah memesan kue kadopun ada di tasku tapi
apakah mama Liam mau memberikanku waktu untuk dirumahnya memberi surprise?
Gumamku sedikit bingung,dan aku melihat Liam yang terburu-buru menulis dan
akupun tersenyum melihatnya begitu,Ia sangat lucu, aku melihatnya sambil
tersenyum dan ia pun menyadarinya dan senyum balik kepadaku,”Aku pergi duluan
ya kamu dicariin megumi tadi jadi kamu kesana dulu aja ntar baru kamu ke rumah oke?” kataku
sambil berlari dan melambaikan tangan, aku mampir ke tempat kue dan mengambil
kuenya lalu aku ke rumah Liam dan minta izin sama mamanya buat ngasih dia
surprise,”Wahh,boleh banget Mirai,dia jarang punya temen yang ngasih
surprise,sini tante bantu”kata mama Liam dengan senang,dan akupun membereskan
semua, di kamarnya aku meletakkan meja besar dan meletakkan kue dan kado dari
aku dan mamanya Li, dan diapun pulang,”Liam,kamu naik dulu nanti mama bawain
makanan”Kata mama Liam,dan akupun sudah bersembunyi di kamarnya, akupun
mendengar suara langkah kaki dan bersiap mengagetkannya,dan 1 2 3 “Surprise!!!”
kataku sambil senyum dan berteriak, mamanya Liam pun naik dan pembantu Liampun
naik sambil bertepuk tangan,”Selamat Ulang Tahun Liam!!!” Ucap kami
bersama-sama,dan Liam pun tersenyum lebar dan berkata,”Terima kasih
mama,mbak,Mirai!”,dan kamipun memberi kalo kepadanya dan menyalakan lilin dan
Liam pun meniup lilin tetapi aku memberhentikannya,”Stop! Make a wish dulu ~”
,”Oh iya hehehe” Liam diam sejenak dan menutup matanya, lalu meniup lilin dan
kami pun tersenyum.
“Selamat Pagi,dudut!” sahutku kepada Liam,”Pagi,mud” kata
Liam tersenyum,dan hari ini Liam dapat banyak hadiah karena kemarin ia ulang
tahun dan hadiah itu sampai tak muat di tasnya! Bisa dibayangkan sebanyak apa
kah hadiah itu,”Ah hadiahnya kebanyakan tapi aku hanya mau simpan hadiahmu
hehehee”Kata Liam sambil tersenyum kepadaku,dan akupun tersenyum dan tertawa,
pelajaran kami berjalan seperti biasa.